Indonesia di Peringkat FIFA: Surut yang Tak Kunjung Pasang

thumbnail

Peringkat Indonesia di rangking FIFA cenderung menurun sejak lima tahun terakhir. Meski tak bisa dijadikan sebagai patokan langsung kualitas permainan, peringkat FIFA adalah acuan dasar kekuatan sepakbola di negara tersebut.

Finalis Piala Dunia 2014, Jerman dan Argentina, menutup tahun dengan menduduki peringkat teratas daftar yang dirilisi FIFA setiap bulan tersebut. Sistem poin sendiri memiliki nilai berbeda pada setiap ajang dan Piala Dunia merupakan turnamen dengan nilai tertinggi. Maka wajar jika Jerman yang menjadi juara Piala Dunia mampu bertengger sebagai tim nasional terbaik 2014.

Lalu, bagaimana dengan tim yang tak lolos Piala Dunia atau bahkan turnamen regional (Piala Asia) seperti Indonesia misalnya. Jalan terbaik untuk mendongkrak peringkat FIFA adalah menjalani laga uji coba resmi. Hal ini juga yang membuat Filipina mampu menjadi jawara peringkat FIFA untuk kawasan ASEAN.

Thailand yang menjadi juara Piala AFF 2014 sementara menempati peringkat 4, meski sebenarnya jika melihat perbandingan grafis negeri Gajah Putih masih berada di jajaran papan atas. Thailand sendiri masih dapat "dimaafkan" karena mampu membuktikan secara prestasi maupun kualitas permainan. 
Salah satu syarat rutin mengikuti uji coba resmi FIFA adalah manajemen federasi yang baik. Bagaimana harus mengatur jadwal laga tim nasional agar tidak berbenturan dengan kompetisi atau program lain yang sedang dijalankan.

Selama satu tahun sebenarnya hanya ada lima jadwal laga uji coba internasional resmi dan sudah ditentukan sejak jauh-jauh hari. Dari situ juga manajemen tim nasional dapat menentukan program apa yang akan dijalankan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Tidak ada lagi alasan persiapan yang mepet jika target prestasi gagal diraih. Semua persiapan tersebut sudah tersedia, tinggal mau dipakai atau tidak dan secara logika bukan pilihan yang sulit. Karena sudah tersedia maka pilihan lawan juga akan beragam, karena FIFA telah menentukan bahwa kalender ini memang didesain untuk itu. Kecuali jika pemain Indonesia memang senang bermain lawan Timor Leste, tim yang selalu dijadikan lawan uji jika rencana sebelumnya gagal.

Menurut pengamat sepakbola Hedi Novianto melalui akun Twitter-nya, @hedi, setidaknya enam kali timnas Indonesia telah membatalkan jadwal uji tandingnya. Sesuatu yang mudah kita cari kebenarannya melalui mesin pencari.

Pemanfaatan kalender uji coba juga membuat tim nasional Indonesia tak perlu lagi banyak melakukan pemusatan latihan jangka panjang. Iklim kompetisi antar klub juga berlangsung sehat tanpa gangguan jeda yang kadang terlewat panjang.

Satu hal utama lainnya tentu adalah pencapaian prestasi, dengan tidak absen di Piala Asia atau bahkan tembus Piala Dunia. Poin demi poin akan mengerek posisi Indonesia di daftar rangking FIFA serta berharap ada trofi yang mampir ke negeri ini.



Sumber

If You Like This Post, Share it With Your Friends




Backlink Gratis Berkualitas No.1 Indonesia